Sejak satu dua hari ini, di berbagai
milis Kristen ramai dibahas tentang
sebuah film ruhani (baca: film
pemurtadan) yang menurut rencana akan
ditayangkan lewat stasiun teve swasta
RCTI di slot acara FTV Natal (juga
tengah diusahakan bisa ditayangkan di
TransTV dan TVRI) secara serentak pada
hari Sabtu, pukul 16.30 - 17.30 wib
nonstop alias TANPA IKLAN. Judul
filmya:
Sebuah Penantian.
Film ini diprakarsai oleh Billy Graham
Ministry (USA). Penginjil (Evangelist)
Billy Graham sendiri merupakan salah
seorang tokoh utama gerakan
Zionis-Kristen (Judeo-Christianity) AS
yang dikenal sangat anti Islam dan
pendukung fanatik gerakan Zionisme.
Billy Graham inilah ‘Bapak Ruhani’ dari
Presiden AS George Walker Bush, di mana
pada pertengahan 1980-an Bush jr.,
dikabarkan berhasil lepas dari pengaruh
alkohol dan menjadi Kristen yang
dilahirkan kembali. Suatu peristiwa
yang
oleh kalangan Kristen radikal di AS
disebut sebagai Reborn in Christ.
Sedangkan menurut investigator kenamaan
AS Texe Marrs, saat itu Bush sebenarnya
telah sepakat dengan para penginjil
Zionis untuk memakai kedok kekristenan
di dalam upaya menggolkan cita-cita
gerakan Zionisme Internasional. Jadi
‘Reborn in Christ’ hanyalah tipuan
komplotan Bush agar mendapat dukungan
dari umat Kristen AS dan Barat.
Film “Sebuah Penantian” awalnya bernama
“My Hope Indonesia”. Film sejenis
dengan
judul “My Hope India” telah diputar di
India dan konon menurut pengakuan di
banyak milis Kristen, film tersebut
berhasil memurtadkan jutaan orang-orang
Hindu India.
Bukan Film Biasa
Yang patut diketahui, film ini bukan
sekadar film biasa. Tapi telah melewati
ritual kekristenan khusus berupa ‘Doa
Puasa’ selama satu bulan penuh. Untuk
pemutaran film “Sebuah Penantian”
tanggal 15 Desember 2007 sore, para
awak
dan pendukung film ini, juga diikuti
oleh banyak jemaat gereja yang
berkiblat
ke Billy Graham Ministry AS, telah
melakukan ritual tersebut, melakukan
Doa
dan Puasa sejak tanggal 15 November
hingga 15 Desember 2007.
Tujuannya hanya satu: Agar setiap orang
yang belum menerima Yesus sebagai Tuhan
dan Juru Selamat, setelah menonton film
ini ruhaninya akan goyang sehingga bisa
meninggalkan agama yang selama ini
dianutnya dan menggantinya dengan Tuhan
Yesus. Sebuah film pemurtadan yang
telah
melalui ritual khusus.
Film yang dibintangi oleh Restu Sinaga,
Christine Hakim, Mario Lawalatta, dan
Nana Mirdad ini didukung oleh seluruh
denominasi gereja di Indonesia. Dari
berbagai milis juga diungkap bahwa para
pemain film ini ‘sudah dipilih Tuhan’,
karena ada satu aktor ternama yang
menyatakan mundur dari film ini dan
akhirnya ditangkap polisi karena
terlibat narkoba.
“Sebuah kesaksian: Para pemain film ini
sepertinya sudah disaring oleh Tuhan,
yakni dengan batalnya salah seorang
pemain yang sudah konfirm, namun entah
kenapa tiba-tiba beliau membatalkan
kontraknya. Ternyata Tuhan tahu siapa
yang layak main dan siapa yang tidak
layak main. Artis tersebut tidak lama
kemudian tertangkap polisi karena
terlibat narkoba dan saat ini sedang
mendekam di penjara. Bayangkan betapa
memalukannya film ini apabila yang main
adalah artis tersebut… Yang
menggantikan
peran artis tersebut adalah Rudi Salam,
” demikian kalimat dari berbagai milis
Kristen tersebut.
Matikan TV Saja
Jika benar RCTI dan juga sejumlah
stasiun teve swasta dan juga TVRI akan
menayangkan film tersebut, film
pemurtadan yang telah melewati prosesi
doa puasa secara khusus, maka sebaiknya
keluarga-keluarga Muslim dan
perkantoran
yang banyak dihuni orang-orang Islam
mematikan teve tersebut pada jam di
atas.
Selain bisa terhindar dari pengaruh
mistis film tersebut (berkat doa puasa
selama sebulan yang memanggil
kekuatan—istilah mereka pasukan doa—
dari
alam ghaib), maka hal ini juga sebagai
bentuk penghematan energi. Bukankah
Lidya Kandouw—orang Kristen juga,
ibunya
Nana Mirdad—sering bilang di TV:
“Matikan Yang Tidak Perlu, Yang Tidak
Perlu Matikan!” Jadi daripada
buang-buang listrik dan usia pesawat
TV,
alangkah bijaknya kita mematikan
pesawat
TV di waktu tersebut.
Atau bagi yang tetap penasaran
menonton,
sebaiknya jangan lepas dari wudhu
selama
menonton film ini agar terhindar dari
‘Kuasa Gelap’ dan dilindungi oleh Allah
SWT. Sembari menonton, teruslah
berdzikir agar Yang Maha Pembolak-Balik
Hati bisa terus melindungi keimanan
kita. Dan untuk anak-anak, jangan
sekali-kali melihat film yang bukan
film biasa ini..
PS : sebaiknya udah deh gak usah liat krn kabarnya film tersebut bisa menghipnotis kita..
jgn lupa beri tahu kepada masyarakat ya..
thanks buat teman2 aktivis yg udah berbaik hati ikut dalam menyebarkan informasi ini..
u r great guys..
foto qta bersama!!! but aq kliatan dikiiit krn dibelakang.. cuma kpalanya doang yg nyempil dikit.. Huuugghh sebeL!!! hhhee.. tp gpp lagh!!!

Tidak ada komentar:
Posting Komentar